Terbentuknya Budaya Individualisme di Mayarakat
Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya adalah gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang lebih mementingkan individualisme.
Dalam kehidupan ekonomi misalnya, yang semula bangsa Indonesia berdasarkan pertanian, setelah masuknya masa industrialisasi, semangat gotong royong masayarakat berkurang, hal ini disebabkan karena masyarakat sekarang cenderung besifat individualistis, sehingga ada anggapan umum ” hidup bebas asal tidak mengganggu kehidupan orang lain”.
Contoh lain misalnya, beberapa tahun yang lalu, sekitar awal tahun 2000-an, kita masih bisa melihat masayarakat pedesaan mempertahankan gotong royong, setidaknya tiga bulan sekali, namun seiring berjalannya waktu, dan masuknya budaya barat yang lebih mendorong masyarakat berkeinginan untuk ketidakmauan meninggalkan masalah perekonomian setelah masuknya masa industrialisasi, serta kesibukkan masyarakat dengan menomorsatukan kepentingan pribadinya, lambat laun budaya gotong royong akan menipis.
Perhatikan masa sekarang, ditahun 2009 ini, kita sudah jarang menemukan masyarakat yang mau bergotong royong, mungkin masih ada dibeberapa daerah yang masih dapat mempertahankan budaya gotong royong, tapi sebagian besar masyarakat Indonesia dithaun 2009 ini sudah menjadi masyarakat yang individualis, dan kemungkinan besar beberapa tahun yang akan datang, tradisi goong royong akan punah dengan masuknya masa yang lebih dari masa modernisasi dan globalisasi. Dan ada kemungkinan tradisi/budaya Indonesa tertutup oleh budaya barat dan budaya asing lainnya.
Tradisi gotong royong yang menipis ini, termasuk dalam teori evolusi (evolutionary theory), seperti pendapat Emile Durkheim (1858-1917) bahwa perubahan karena evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja. Dan pendapat Ferdinand Tonnies (1963) bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal.
Semua hal ini dapat mengurangi rasa kabersamaan warga Indonesia.Karena semakin lunturnya kebersamaan dan makin meningkatnya induvidualisme itu.
Maka dari itu dikatakan lebih lanjut, sasaran utama dalam membangun masyarakat mandiri adalah membuat rakyat berani mengambil langkah-langkah sendiri, tanpa menunggu perintah dari siapapun. Baik itu dan pemerintah, instansimaupun dari organisasi manapun. Dalam rangka menuju penyelesaiannya, pemerintah harus memberi partisipasi yang luas pada masyarakat yang ada di pedesaan maupun perkotaan. Sehingga, masyarakat secara demokratis mengadakan ini-siasi, berkumpul, dan bersilaturahmi dalam bentuk Posdaya.Dan hal ini dapat menimbulkan kembali kebrsamaan ,kepedulian dengan bergotong royong.
Thanks infonya, menarik banget. Oiya ngomongin individualisme, tahu ga sih temen-temen kalo sifat tersebut katanya bisa buat orang jadi sukses? Selengkapnya bisa temen-temen cek di sini: Sifat individualis buat orang sukses
BalasHapus