Sabtu, 12 November 2011

Apakah AR dan VR itu ?


Apakah AR ( Augmented Reality ) dan
VR (Virtual Reality )??




Mungkin untuk beberapa orang awam seperti saya apakah yang dimaksud dengan AR dan VR masih sangat janggal ditelinga ( Untuk itu dalam pembahasan blog saya kali ini ,mari kita  akan membahas mengenai AR & VR. Baik dari pengertian maupun kegunaan AR & VR itu sendiri . Maka dari itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran atau masukan dari pembaca J
Dalam wartawarga Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Dan didalam beberapa blog beberapa sumber  (hehe..)  maupun info yang saya dapat mengenai AR merupakan singkatan dari Realitas tertambah, atau kadang dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR (augmented reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi dan menampilkannya dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan.
Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.

Mungkin terdapat pertanyaan di benak para pembaca apakah tekhnologi AR (Augmented Reality) ini digunakan di Indonesia? Dari berbagai sumber di internet yang saya dapatkan bahwa yang telah mencoba teknologi Augmented Reality di Indonesia adalah Teh Sosro (see on: YouTube), Kompas (see on: YouTube) dan LA. Lights (Marker). Walaupun masih tergolong dini teknologi ini difungsikan, tetapi teknologi ini kemungkinan dapat diimplementasikan kedalam berbagai fungsi, seperti untuk proses edukasi, presentasi prototype, informasi lokasi, games dan lain-lain. Penyedia layanan teknologo AR yang saya dapat dan ketahui anatara lain :
ARSights
Total Immersion
Layar
Tinmith
Apakah virtual reality? Jika diuraikan secara satu persatu definisi dari Virtual merupakan memberikan pengalaman tapi tidak secara nyata . Definisi Reality sendiri keadaan atau kualitas menjadi nyata . Sesuatu yang ada tanpa bergantung pada hal-hal yang berhubungan denganya .Sesuatu yang membentuk hal yang nyata / actual. Sehingga apabila disimpulkan menjadi program “immersive” (atau area yang luas , multy sensory yang di-generate melalui computer yang men-track pengguna real time.

Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Beberapa sistem haptic xanggih sekarang meliputi informasi sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi berjudi dan medis. Para pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti a papan ketik dan tetikus, atau melalui alat multimodal seperti a sarung tangan terkabel, Polhemus boom arm, dan ban jalan segala arah. Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game. Dalam praktik, sekarang ini sangat sukar untuk menciptakan pengalaman Realitas maya dengan kejernihan tinggi, karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra dan lebar pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan dan teknologi komunikasi data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu.
Pembahasan AR ( Augmented Reality ) dan VR ( Virtual Reality) merupakan sedikit yang saya ketahui . Terimakasih telah membaca tulisan saya yang mengenai AR & VR ini , semoga bermanfa’at . :)


Senin, 30 Mei 2011

Kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Maluku


Top of Form
KASUS PELANGGARAN HAM YANG TERJADI DI MALUKU


Konflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang telah berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80% relatif aman, Maluku Tenggara 100% aman dan relatif stabil, sementara di kawasan Maluku Tengah (Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru) sampai saat ini masih belum aman dan khusus untuk Kota Ambon sangat sulit diprediksikan, beberapa waktu yang lalu sempat tenang tetapi sekitar 1 bulan yang lalu sampai sekarang telah terjadi aksi kekerasan lagi dengan modus yang baru ala ninja/penyusup yang melakukan operasinya di daerah – daerah perbatasan kawasan Islam dan Kristen (ada indikasi tentara dan masyarakat biasa).

Penyusup masuk ke wilayah perbatasan dan melakukan pembunuhan serta pembakaran rumah. Saat ini masyarakat telah membuat sistem pengamanan swadaya untuk wilayah pemukimannya dengan membuat barikade-barikade dan membuat aturan orang dapat masuk/keluar dibatasi sampai jam 20.00, suasana kota sampai saat ini masih tegang, juga masih terdengar suara tembakan atau bom di sekitar kota.

Akibat konflik/kekerasan ini tercatat 8000 orang tewas, sekitar 4000 orang luka – luka, ribuan rumah, perkantoran dan pasar dibakar, ratusan sekolah hancur serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi pengungsi di dalam/luar Maluku.

Masyarakat kini semakin tidak percaya dengan dengan upaya – upaya penyelesaian konflik yang dilakukan karena ketidak-seriusan dan tidak konsistennya pemerintah dalam upaya penyelesaian konflik, ada ketakutan di masyarakat akan diberlakukannya Daerah Operasi Militer di Ambon dan juga ada pemahaman bahwa umat Islam dan Kristen akan saling menyerang bila Darurat Sipil dicabut.

Banyak orang sudah putus asa, bingung dan trauma terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di Ambon ditambah dengan ketidak-jelasan proses penyelesaian konflik serta ketegangan yang terjadi saat ini.

Komunikasi sosial masyarakat tidak jalan dengan baik, sehingga perasaan saling curiga antar kawasan terus ada dan selalu bisa dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang menginginkan konmflik jalan terus. Perkembangan situasi dan kondisis yang terakhir tidak ada pihak yang menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi sehingga masyrakat mencari jawaban sendiri dan membuat antisipasi sendiri.

Wilayah pemukiman di Kota Ambon sudah terbagi 2 (Islam dan Kristen), masyarakat dalam melakukan aktifitasnya selalu dilakukan dilakukan dalam kawasannya hal ini terlihat pada aktifitas ekonomi seperti pasar sekarang dikenal dengan sebutan pasar kaget yaitu pasar yang muncul mendadak di suatu daerah yang dulunya bukan pasar hal ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan riil masyarakat; transportasi menggunakan jalur laut tetapi sekarang sering terjadi penembakan yang mengakibatkan korban luka dan tewas; serta jalur – jalur distribusi barang ini biasa dilakukan diperbatasan antara supir Islam dan Kristen tetapi sejak 1 bulan lalu sekarang tidak lagi juga sekarang sudah ada penguasa – penguasa ekonomi baru pasca konflik.

Pendidikan sangat sulit didapat oleh anak – anak korban langsung/tidak langsung dari konflik karena banyak diantara mereka sudah sulit untuk mengakses sekolah, masih dalam keadaan trauma, program Pendidikan Alternatif Maluku sangat tidak membantu proses perbaikan mental anak malah menimbulkan masalah baru di tingkat anak (beban belajar bertambah) selain itu masyarakat membuat penilaian negatif terhadap aktifitas NGO (PAM dilakukan oleh NGO).

Masyarakat Maluku sangat sulit mengakses pelayanan kesehatan, dokter dan obat – obatan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan harus diperoleh dengan harga yang mahal; puskesmas yang ada banyak yang tidak berfungsi.

Belum ada media informasi yang dianggap independent oleh kedua pihak, yang diberitakan oleh media cetak masih dominan berita untuk kepentingan kawasannya (sesuai lokasi media), ada media yang selama ini melakukan banyak provokasi tidak pernah ditindak oleh Penguasa Darurat Sipil Daerah (radio yang selama ini digunakan oleh Laskar Jihad (radio SPMM/Suara Pembaruan Muslim Maluku).


Minggu, 24 April 2011

Titik Es Dalam Hati


Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai, namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung jawab, tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali.
Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun bos mereka, semuanya pulang lebih awal dengan cepat sekali. Yang tidak sengaja terjadi adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan. Nick berteriak, memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya.
Tangannya sudah merah kebengkak-bengkakan memukul pintu mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di dalam sambil menghelakan nafas yang panjang. Semakin dia berpikir semakin dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir: Dalam mobil pengangkut es suhunya pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak segera keluar dari situ, pasti akan matikedinginan. Dia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya.
Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. Mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera mengantarkan Nick untuk ditolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa lagi.
Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar itu juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah mati “kedinginan” !!
Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya sebuah hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?
Percaya dalam diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang yang mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa begitu saja, dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan hidupnya yang jalan kurang lancar.
Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi sukses? Kehilangan banyak kesempatan untuk belajar mandiri? Untuk jadi lebih mengerti kehidupan ini?
Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri, biarpun ada banyak bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu.

Selasa, 29 Maret 2011

Terbentuknya Budaya Individualisme di Masyarakat

Terbentuknya Budaya Individualisme di Mayarakat

Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya adalah gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang lebih mementingkan individualisme.
Dalam kehidupan ekonomi misalnya, yang semula bangsa Indonesia berdasarkan pertanian, setelah masuknya masa industrialisasi, semangat gotong royong masayarakat berkurang, hal ini disebabkan karena masyarakat sekarang cenderung besifat individualistis, sehingga ada anggapan umum ” hidup bebas asal tidak mengganggu kehidupan orang lain”.
Contoh lain misalnya, beberapa tahun yang lalu, sekitar awal tahun 2000-an, kita masih bisa melihat masayarakat pedesaan mempertahankan gotong royong, setidaknya tiga bulan sekali, namun seiring berjalannya waktu, dan masuknya budaya barat yang lebih mendorong masyarakat berkeinginan untuk ketidakmauan meninggalkan masalah perekonomian setelah masuknya masa industrialisasi, serta kesibukkan masyarakat dengan menomorsatukan kepentingan pribadinya, lambat laun budaya gotong royong akan menipis.
Perhatikan masa sekarang, ditahun 2009 ini, kita sudah jarang menemukan masyarakat yang mau bergotong royong, mungkin masih ada dibeberapa daerah yang masih dapat mempertahankan budaya gotong royong, tapi sebagian besar masyarakat Indonesia dithaun 2009 ini sudah menjadi masyarakat yang individualis, dan kemungkinan besar beberapa tahun yang akan datang, tradisi goong royong akan punah dengan masuknya masa yang lebih dari masa modernisasi dan globalisasi. Dan ada kemungkinan tradisi/budaya Indonesa tertutup oleh budaya barat dan budaya asing lainnya.
Tradisi gotong royong yang menipis ini, termasuk dalam teori evolusi (evolutionary theory), seperti pendapat Emile Durkheim (1858-1917) bahwa perubahan karena evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja. Dan pendapat Ferdinand Tonnies (1963) bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal.
Semua hal ini dapat mengurangi rasa kabersamaan warga Indonesia.Karena semakin lunturnya kebersamaan dan makin meningkatnya induvidualisme itu.
Maka dari itu dikatakan lebih lanjut, sasaran utama dalam membangun masyarakat mandiri adalah membuat rakyat berani mengambil langkah-langkah sendiri, tanpa menunggu perintah dari siapapun. Baik itu dan pemerintah, instansimaupun dari organisasi manapun. Dalam rangka menuju penyelesaiannya, pemerintah harus memberi partisipasi yang luas pada masyarakat yang ada di pedesaan maupun perkotaan. Sehingga, masyarakat secara demokratis mengadakan ini-siasi, berkumpul, dan bersilaturahmi dalam bentuk Posdaya.Dan hal ini dapat menimbulkan kembali kebrsamaan ,kepedulian dengan bergotong royong.

Senin, 28 Maret 2011

Fungsi dan Kebudayaan Batik Indonesia


FUNGSI dan BUDAYA BATIK INDONESIA

Dalam kehidupan masyarakat di pusat pemerintahan kerajaan-kerajaan (kraton) Indonesia pada era pra proklamasi kemerdekaan R.I. tahun 1945, seni tradisional sungguhlah berdaya dan sekaligus berjaya. Dalam tata masyarakat kraton tersebut terdapat lapis kelas menengah masyarakat yang diberi tugas oleh raja untuk terus-menerus membina dan mengembangkan seni tradisional. Mereka ini adalah para pujangga dan budayawan kraton, yang digaji, diberi pangkat, dan status kebangsawanan yang cukup tinggi. Melalui tangan-tangan para budayawan-bangsawan kraton inilah sebenarnya telah berlangsung proses pemberdayaan seni tradisional beserta segenap nilai adi-luhungnya selama berabad-abad, secara sistematis, terwaris sinambung turun-temurun dan lestari.
Setiap pola atau corak batik tradisional selalu mengandung nilai-nilai adiluhung, terutama yang bermula dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Ragam hias yang menyusun polanya selalu mempunyai arti filosofi.
Batik untuk upacara mitoni diperlukan enam macam kain batik dan satu macam kain lurik. Batik ini digunakan setelah upacara siraman yang mengawali upacara mitoni (tujuh bulan usia bayi dalam kandungan). Artinya, batik digunakan ketika anak manusia masih dalam kandungan. Calon ibu berganti busana sebanyak tujuh kali dengan pola batik berbeda. Antara lain Sidamulya, Sidaasih, Sidamukti, Sidaluhur, Sidadadi.
Semuanya itu mengandung arti filosofis sendiri-sendiri sesuai dengan macam batik. Selain itu juga diperlukan batik babon angrem yang melambangkan kasih sayang dan kesabaran seorang ibu. Wahyu Tumurun melambangkan permohonan agar selalu mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Semen Rama sebagai perlambang agar anak yang dilahirkan nanti mempunyai budi pekerti luhur seperti yang dimiliki raja. ”Sedangkan kain lurik digunakan lurik pola Yuyu Sekandhang adalah lambang harapan agar si anak yang masih di dalam kandungan kelak dikaruniai rizki berlimpah, mempunyai banyak anak seperti yuyu (kepiting). Makna dari upacara mitoni ini agar calon ibu dapat melahirkan dengan mudah dan lancar, semudah pakaian berganti tujuh kali,” ujar Toetti T Soerjanto.

Kain batik juga digunakan dalam upacara memasuki usia dewasa, khusus untuk gadis dalam tarapan (pertama kali menstruasi). Setelah siraman mengenakan kain pola Grompol, lambang permohonan kebahagiaan dan kesejahteraan yang nggrompol selalu dikitari dan disukai oleh teman-temannya. Untuk pemuda, batik digunakan saat khitanan dengan mengenakan batik Parang Pamor yang melambangkan harapan agar setelah dikhitan tumbuh sebagai laki-laki yang cakap dan berbudi luhur, karena telah pecah ‘pamor’-nya.

Dalam upacara perkawinan yang merupakan peristiwa penting, batik juga berperan penting. Antara lain untuk lamaran, siraman, akad nikah dan resepsi. Pada upacara lamaran, batik yang digunakan untuk golongan luhur adalah Parang Rusak atau Parang yang lain. Bagi golongan priyayi, batik yang dikenakan pola Semen dengan latar putih. Untuk golongan kebanyakan, pola batik yang dikenakan latar hitam atau jenis Ceplokan. Pada upacara peningsetan, mengenakan batik Satrya Manah, melambangkan pria tersebut memanah hati calon istrinya. Sementara calon istri mengenakan batik pola Semen Rante yang mengandung arti sanggup diikat dalam suatu perkawinan. Tradisi ini menurut Toetti diambil dari wewarah PB IX sewaktu bertahta. Pada upacara siraman, calon mempelai putri mengenakan kain batik Wahyu Tumurun dan kemben Bangun Tulak, artinya agar kedua mempelai mendapat bimbingan dari Allah SWT dan terhindar dari marabahaya.
Orangtua mempelai mengenakan baik Nitik Cakar dengan harapan agar putra-putrinya kelak dapat mencari nafkah dengan mudah seperti ayam mengais makanan, dan tidak tergantung pada kedua orangtuanya. Dalam upacara ini juga bisa mengenakan batik Wora-wari Tumpuk, melambangkan rezeki yang berlimpah-limpah atau grompol. Menyusul upacara siraman membuat riasan awal paes dan calon mempelai putri mengenakan kain Sawitan yang terdiri kain Kembangan yang sama, baik untuk kebaya maupun kainnya. Kain Kembangan merupakan wastra yang polanya dibuat dengan jahitan-jahitan atau ikatan-ikatan (jumputan) sebagai perintangnya dan kemudian dicelup. Makna kain Sawitan adalah bersih lahir maupun batin, suatu pernyataan keikhlasan untuk mengarungi hidup berumah tangga.

Pada upacara midadareni, yaitu malam sebelum keesokan harinya dilaksanakan upacara akad nikah, calon pengantin pria yang datang berkunjung ke rumah calon mertuanya mengenakan busana Jawi Jangkep, dengan kain batik berpola Semen Rama atau Satriya Wibawa (bagi Kraton Surakarta). Sedangkan untuk masyarakat pada umumnya, kain yang dikenakan adalah Wahyu Tumurun. Untuk akad nikah, calon pria mengenakan batik dengan pola yang berawal dengan Sida. Misalnya Sidamulya, Sidamukti, Sidaluhur tanpa prada bila berpakaian Jawi Jangkep atau Lengenharjan. Makna filosofis Sidamulya, dengan harapan agar hidupnya kelak mulia. Sidaluhur, dapat mencapai kedudukan tinggi jadi panutan masyarakat. Sidaasih, agar dalam hidupnya mendapat kasih sayang dari sesama. Sida-mukti, mempunyai harapan dalam hi-dup mencapai kebahagiaan lahir batin dan mendapat kedudukan terhormat.
Pada busana basahan, dodot yang dikenakan dapat berpola Bondhet yang bermakna bundhet, digambarkan dengan dua tumbuhan yang menjalar dan bertemu ujung-ujungnya, berupa lung-lungan yang melambangkan dua insan yang selalu bergandengan dalam hidup berumah tangga. Busana yang dikenakan mempelai wanita kain Sebagen (Chintz) yang dipakai sebagai atasan maupun bawahan yang bermakna se-perti kain Kembangan saat dihalub-halubi pada malam midadareni.

Acara resepsi yang selalu mengiringi upacara akad nikah, menghadirkan pola-pola batik yang penuh makna, baik bagi kedua mempelai maupun orangtua keduanya. Bagi kedua mempelai, digunakan batik dengan pola-pola saat melaksanakan akad nikah. Bagi kedua orangtua mempelai wanita dipakai batik berpola Truntum atau pola-pola lain yang sama dengan pola yang dikenakan besan. Selain pola-pola batik tersebut bisa digunakan pola Nagaraja atau Srikaton. Nagaraja melambangkan harapan agar dalam kehidupan rumah tangga memperoleh ketentraman, sedangkan Srikaton merupakan pola jenis Lung-lungan ini melambangkan kelebihan seseorang, bahwa pemakainya tampak kelebihannya dalam pandangan orang lain.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
Perempuan-perempuan Jawa dimasa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian sehingga dimasa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan.
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul dikenal sebagai batik cap atau batik cetak sementara batik tradisional yang diproduksi dengan tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.
Menurut teknik:
  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3  hari.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian adat, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari.